ini wajah khasmu yang ku bayangkan tiap malam,
tawa renyah dan gigimu yang nggak rata :'
ingat saat kamu satu satunya orang yang kecewa yang ngelihat rambut panjangku berkurang setengah? wajahmu terlihat kecewa, dan sampai sekarang aku tak tau kanapa.
aku bahagia saat dekat, walau aku juga berharap kamu saat itu langsung menjauh saja.
salah memang mengharapkan yang tak akan terapai akhirnya
apa daya, sudah terlanjur lewat
ini ceritaku yang dulu berharap tawamu dan senyummu untukku saja
ini ceritaku yang kecewa kalau kamu *mungkin* sudah berbeda
bahagiakah kamu sekarang?
senangkah kamu sekarang?
untuk siapa senyummu itu? untuk siapa tawamu itu?
taukah kamu? tawaku untukmu, senyumku juga begitu.
ini ceritaku waktu pertemuan terakhirku bersamamu
kemeja kotak biru dengan potongan rambut wagu yang bikin aku senyum
tingkahmu, jalanmu, tanganmu, gelagatmu kurasa makin menjauh.
kamu memang akan pergi, dan aku tau itu.
kamu memang menjauh, tapi bukan berarti pergi dan tak kembali
karena memang kamu takkan kembali ke sini lagi.
tawa bahagia yang dulu terdengar, gubuk di sana yang dulu kita duduki bersama, dan cerita kita saat semua itu berjalan.
aku padamu, dulu, sekarang, dan saat itu.
tawamu, senyummu, candamu, tangismu, wajah marahmu, semua yang sudah berlalu, dan takkan aku temui sekarang.
karena, aku tau, kamu jauh.
dan memang jauh--
0 komentar:
Posting Komentar