Hujan, sekali lagi kamu datang menyapaku yang sedang tenggelam dalam proses mencari
Datangmu selalu menyejukkan segala yang sedang kering
Termasuk batinku, yang sedang meranggas kering
Hujan, tahukah kamu bahwa jauh aku selalu mengharapkan datangnya pujangga kembali ke masa lalu
Masa lalu, bersama, berdampingan melihatmu datang
Masa lalu, bersama dalam hujan
Hujan, sejukmu menentramkan hatiku yang sedang tertinggal
Aku tak tau mereka terpecah di mana
Maukah kamu membantuku menemukan mereka kembali
Maukah kamu membantuku menyatukan mereka dan mengirimkannya pada sang pujangga?
Hujan, tahukah kamu, walau pun kita berdua sama-sama tau kalau dia yang menghancurleburkan hatiku dan membuang serpihannya di jalanan yang tak berujung
Walau kita sama-sama tau dia yang membuatku jauh dari kenyataan dan selalu berkata tentang impian
Walau kita sama-sama tau dia yang membuatku terjebak di masa yang sama
Hujan? Mungkinkah kami dipisahkan antar dunia? Apakah aku dulu? Atau dia dahulu?
Hujan? Maukah kamu membisikkan namanya dalam hatiku? Maukah kamu menjadi penyejuk dalam keringnya hatiku? Maukah kamu menjadi temanku di manapun aku berada?
Hujan, maafkan aku telah banyak sekali merepotkanmu dan membuatmu bersedih.
Salam hangat dari sahabatmu, sang surya.
0 komentar:
Posting Komentar